Archive for 2011

Cara Membuat Makalah

Selasa, 20 Desember 2011
Posted by khaidar

Judul(sampul)
*Kata Penantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Membahas secara singkat mengenai latar belakang ketertarikan penulis dalam mengangkat tema atau judul, dan sekilas informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas.
1.2. Identifikasi Masalah
Berisi mengenai masalah-masalah yang ada pada topik yang akan dibahas.
1.3. Rumusan Masalah
Berisi tentang masalah-masalah yang dihadapi saat ini secara khusus (merupakan penjabaran masalah yang ada dalam identifikasi masalah)
1.4 Tujuan Penelitian
Membicarakan mengenai tujuan dan harapan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian mengenai topik yang akan diteliti.
1.5. Metode Penelitian
Berisi mengenai cara memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan laporan, apakah dengan cara wawancara, observasi lapangan, atau studi pustaka.
BAB II Landasan Teori
Berisi teori-teori sebagai landasan pemecahan masalah (tentunya sumbernya harus terpercaya, dari buku atau para ahli).
BAB III Pembahasan Masalah
Berisi data yang telah didapat dari berbagai metode penelitian, lalu diproses sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan.
BAB IV KESIMPULAN
Berisi intisari dari pokok bahasan secara singkat dan kritik yang dapat menjadi sumber baru bagi penulis sehingga dapat memperluas wawasan dan memperbaiki kesalahan yang ada dalam penulisan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perubahan bisa terjadi setiap saat, dan merupakan proses yang dinamik serta
tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa
berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Namun dengan berubah
terjadi ketakutan, kebingungan dan kegagalan dan kegembiraan. Setiap orang dapat
memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa bersifat implisit
dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka. Kenyataan ini penting khususnya
dalam kepemimpinan dan manajemen. Pemimpin secara konstan mencoba
menggerakkkan sistem dari satu titik ke titik lainnya untuk memecahkan masalah.
Maka secara konstan pemimpin mengembangkan strategi untuk merubah orang lain
dan memecahkan masalah
.           Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus berusaha
membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah
menjadi persyaratan kerja dalam keperawatan. Personal keperawatan bekerja untuk
beberapa pimpinan, termasuk klien dan keluarganya, dokter, manajer keperawatan,
perawat pengawas dan perawat penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship.
Perawat pelaksana menemukan peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam
satu hari. Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik,
kadang menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda.
Sebagai perawat pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu
membuat perubahan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan. Perawat tentu saja berharap perubahan
tersebut jangan sampai menimbulkan konflik. Oleh karena itu, sebaiknya perawat
perlu mengetahui teori-teori yang mendasari perubahan.


1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari konsep berubah?
2.      Apa saja prinsip dan strategi berubah?
3.      Apa saja tahapan-tahapan dalam perubahan?
4.      Apa reaksi terhadap perubahan?
5.      Apa perubahan dalam keperawatan?

1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan terhadap pembaca tentang konsep perubahan dalam keperawatan.  Mengetahui strategi tahapan bahkan reaksi terhadap perubahan itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN
Banyak definisi pakar tentang berubah , dua diantaranya yaitu :
Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang
berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson,1987)
Berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu
atau institusi (Brooten,1978)

TEORI – TEORI PERUBAHAN
1. Teori Redin
Menurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukan seorang
manajer sebelum melakukan perubahan, yaitu :
1. Ada perubahan yang akan dilakukan
2. Apa keputusan yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat
3. Bagaimana keputusan itu akan dilaksanakan
4. Bagaimana kelanjutan pelaksanaannya
Rika Endah N,SKp
Redin juga mengusulkan tujuh teknik untuk mencapai perubahan:
1. Diagnosis
2. Penetapan objektif bersama
3. Penekanan kelompok
4. Informasi maksimal
5. Diskusi tentang pelaksanaan
6. Penggunaan upacara ritual
Intervensi penolakan tiga teknik pertama dirancang bagi orang-orang yang
akan terlibat atau terpengaruh dengan perubahan. Sehingga diharapkan mereka
mampu mengontrol perubahan tersebut.
2. Teori Lewin
Lewin mengatakan ada tiga tahap dalam sebuah perubahan, yaitu :
1. Tahap Unfreezing
Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem.
Tugas perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalan
keluar yang terbaik.
2. Tahap Moving
Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari
dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
3. Tahap Refreezing
Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahan
diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas
perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih
menghambat perubahan.

3. Teori Lippitt
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt mengungkapkan
tujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu :
A. Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat
perubahan
B. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah
C. Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal,
organisasional maupun berdasarkan pengalaman
D. Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.
E. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan
masalah personal.
F. Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk
mempertahankannya.
G. Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan
orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri
4. Teori Rogers
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
1. Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan
Menjadi lebih baik dari metodeyang sudah ada
2. Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada
Tidak bertentangan
3. Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang
sederhana asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan.
4. Dapat dibagi
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang kecil.
5. Dapat dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah
perubahan disebarkan.

5. Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan
perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan
menurut Havelock.
1. Membangun suatu hubungan
2. Mendiagnosis masalah
3. Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4. Memilih jalan keluar
5. Meningkatkan penerimaan
6. Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri

6. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan
dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah
dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley
1. Mengenali gejala
2. Mendiagnosis masalah
3. Menganalisa jalan keluar
4. Memilih perubahan
5. Merencanakan perubahan
6. Melaksanakan perbahan
7. Mengevaluasi perubahan
8. Menstabilkan perubahan

Untuk mempermudah pemahaman tentang teori-teori berubah, lihatlah table berikut ini :
TINGKATAN PERUBAHAN
Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap,
perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang
kekuatannya, maka pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus
perubahan akan dapat berguna. Hersey dan Blanchard (1977) menyebutkan dan
mendiskusikan empat tingkatan perubahan.
Perubahan peratama dalam pengetahuan cenderung merupakan perubahan
yang paling mudah dibuat karena bisa merupakan akibat dari membaca buku, atau
mendengarkan dosen. Sedangkan perubahan sikap biasanya digerakkan oleh emosi
dengan cara yang positif dan atau negatif. Karenanya perubahan sikap akan lebih
sulit dibandingkan dengan perubahan pengetahuan.
Tingkat kesulitan berikutnya adalah perilaku individu. Misalnya seorang
manajer mungkin saja mengetahui dan mengerti bahwa keperawatan primer jauh
lebih baik dibandingkan beberapa model asuhan keperawatan lainnya, tetapi tetap
tidak menerapkannya dalam perilakunya karena berbagai alasan, misalnya merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.
Perilaku kelompok merupakan tahap yang paling sulit untuk diubah karena
melibatkan banyak orang . Disamping kita harus merubah banyak orang, kita juga
harus mencoba mengubah kebiasaan adat istiadat, dan tradisi juga sangat sulit .
Bila kita tinjau dari sikap yang mungkin muncul maka perubahan bisa kita
tinjau dari dua sudut pandang yaitu perubahan partisipatif dan perubahan yang
diarahkan.

Perubahan Partisipatif
Perubahan partisipatif akan terjadi bila perubahan berlanjut dari masalah
pengetahuan ke perilaku kelompok. Pertama-tama anak buah diberikan
pengetahuan, dengan maksud mereka akan mengembangkan sikap positif pada
subjek. Karena penelitian menduga bahwa orang berperilaku berdasarkan sikapsikap
mereka maka seorang pemimpin akan menginginkan bahwa hal ini memang
benar.
Sesudah berprilaku dalam cara tertentu maka orang-orang ini menjadi guru
dan karenanya mempengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang
diharapkan. Siklus perubahan partisipatif dapat digunakan oleh pemimpin dengan
kekuasaan pribadi dan kebiasaan positif. Perubahan ini bersifat lambat atau secara
evolusi, tetapi cenderung tahan lama karena anak buah umumnya menyakini apa
yang merekan lakukan. Perubahan yang terjadi tertanam secara instrinsik dan
bukan merupakan tuntutan eksterinsik.

Perubahan diarahkan atau paksaan
Bertolak belakang dengan perubahan partisifatif, perubahan ini dilakukan
dengan menggunakan kekuasaan, posisi dan manajemen yang lebih tinggi
memberikan tengatng aarah dan perilaku untuk system dari masalah : aktualnya
seluruh organisasi dapat menjadi fokus. Perintah disusun dan anak buah diharapkan
untuk memenuhi dan mematuhinya. Harapan mengembangkan sikap positif tentang
hal tersebut dan kemudian mendapatkan pengetahuan lebih lanjut. Jenis perubahan
ini bersifat berubah-ubah, cenderung menghilang bila manajer tidak konsisten untuk
menerapkannya.

RESPON TERHADAP SUATU PERUBAHAN
Bagi sebagian individu perubahan dapat dipandang sebagai suatu motivator
dalam meningkatkan prestasi atau penghargaan. Tapi kadang-kadang perubahan
juga dipandang sebagai sesuatu yang mengancam keberhasilan seseorang dan
hilangnya penghargaan yang selama ini didapat. apakah seseorang memandang
perubahan sebagai suatu hal yang penting atau negatif. Umumnya dalam perubahan
sering muncul resistensi atau adanya penolakan terhadap perubahan dalam berbagai
tingkat dari orang yang mengalami perubahan tersebut.
Menolak perubahan atau mempertahankan status quo ketika berusaha
melakukan perubahan, bisa saja terjadi. Karena perubahan bisa merupakan sumber
stress. Oleh karenanya timbullah perilaku tersebut. Penolakan sering didasarkan
pada ancaman terhadap keamanan dari individu, karena perubahan akan mengubah
perilaku yang ada. Jika perubahan menggunakan pendekatan pemecahan masalah
maka harus diberitahukan mengenai dampak yang mungkin timbul akibat
perubahan.
Faktor-faktor yang akan merangsang penolakan terhadap perubahan
misalnya, kebiasaan, kepuasan akan diri sendiri dan ketakutan yang melibatkan
ego. Orang-orang biasanya takut berubah karena kurangnya pengetahuan,
prasangka yang dihubungkan dengan pengalaman dan paparan dengan orang lain serta ketakutan pada perlunya usaha yang lebih besar untuk menghadapi kesulitan
yang lebih tinggi.
Perubahan memang menuntut investasi waktu dan usaha untuk belajar
kembali. Bila keperawatan yang sekarang berada pada proses profesionalisasi untuk
menjadi sebuah profesi yang mandiri takut atau tidak siap dengan perubahan dan
dampak yang mungkin ditimbulkannya, bagaimana profesionalisasi itu akan terjadi ?
Beberapa contoh ketakutan yang mungkin dialami seseorang dalam suatu
perubahan antara lain :
Takut karena tidak tahu
1. Takut karena kehilangan kemampuan, keterampilan atau keahlian yang terkait
dengan pekerjaannya
2. Takut karena kehilangan kepercayaan / kedudukan
3. Takut karena kehilangan imbalan
4. Takut karena kehilangan penghargaan,dukungan dan perhatian orang lain.

PERENCAAN DAN PELAKSANAAN PERUBAHAN
Menurut Kron dalam Kozier (1998) untuk merencanakan dan
mengimplementasikan perubahan disarankan 7 (tujuh) pertanyaan yang harus
dijawab.
1. Apa ?
Apa masalah yang spesifik dan perubahan apa yang direncanakan
2. Mengapa ?
Mengapa perubahan tersebut diperlukan ? Apakah situasi yang baru akan lebih
baik ? Apa yang dirubah ? Apa yang di dapat ?
3. Siapa ?
Siapa yang akan terlibat dan siapa yang menjadi sasaran / target perubahan ?
4. Bagaimana ?
Bagaimana perbahan tersebut dilaksanakan ?
5. Kapan ?
Rencanakan waktu perencanaan dan pelaksanannya
6. Dimana ?
Dimana perubahan tersebut akan dilaksanakan ?
7. Mungkinkah ?
Mungkinkah perubahan tersebut dapat dilaksanakan ? Apakah sumber-sumber
yang ada mendukung atau menolak ?

STRATEGI PERUBAHAN
Ada beberapa strategi untuk memecahkan masalah-masalah dalam
perubahan , strategi tersebut antara lain yaitu :

A. Strategi Persahabatan
Penekanan didasarkan pada kebersamaan dalam kelompok, dengan cara
mengenal kelompok, membangun ikatan sosial, diantara anggotanya. Strategi ini
cocok diterapkan pada anak buah yang membutuhkan rasa sosial yang tinggi. Model
ini cocok diterapkan pada kondisi pertimbangan tinggi dan struktur rendah.

B. Strategi Politis
Hal ini identik dengan struktur kekuasaan formal dan informal. Setelah
struktur ini di identifikasi , baru dilakukan beberapa upaya untuk mempengaruhi
mereka yang berada pada kekuasaan. Anggapan dasar strategi ini adalah sesuatu
akan dicapai bila orang-orang yang berpengaruh dalam sebuah sistem mau melakukannya.
C. Strategi Ekonomis
Tekanannya pada bagaimana mengendalikan materi. Dengan sumber daya
materi, apaun dan siapapun dapat membeli / menjual. Pelibatan hal ini kedalam
kelompok sering didasarkan pada pemilikan atau pengendalian sumber-sumber daya
yang dapat di jual.

D. Strategi Akademis
Strategi ini menekankan pada pengetahuan dan pendalaman pengetahuan
yang merupakan pengaruh primer. Anggapan dasarnya adalah logis dan
rasional,objektif : bahwa keputusan yang didasarkan pada apa yang dianjurkan oleh
penelitian adalah jalan terbaik untuk diikuti. Strategi ini tidak mementingkan emosi.
Jika mengusulkan cara maka pemimpin dapat mencari studi penelitian yang
mendukung tujuannya.

E. Strategi Teknis
Metoda ini tepat bagi orang-orang yang mengabaikan subjek-subjek dengan
memperhatikan lingkungannya. Ini merupakan salah satu pendekatan sosiologis
dengan anggapan dasar bahwa lingkungan disekelilingnya berubah.

F. Strategi Militer
Metode ini berdasarkan pada kekuatan fisik dan ancaman yang nyata. Posisi
/kekuasaan digunakan juga dalam bentuk dan ancaman, bila keinginan pimpinan
tidak dipatuhi. Ini merupakan strategi struktur tingkat tinggi.

G. Strategi Konfrontasi
Pendekatan ini menimbulkan konflik non kekerasan dan non fisik diantara
orang. Dengan melakukan ini, seorang pemimpin mendesak orang untuk mendengar
dan melihat apa yang terjadi selanjutnya akan terjadi perubahan. Orang sering
terbagi kedalam kelompok atau geng sebagai akibat strategi ini. Bila kelompok
merasa bahwa mereka tidak akan atau tidak dapat didengar dengan suatu cara,
maka strategi ini sering dipilih. Pemogokan kerja adalah salah satu contohnya.

PERAWAT SEBAGAI PEMBAHARU
Menurut Oslan dalam Kozier (1991) mengatakanp perawat sebagai
pembaharu harus menyadari kebutuhan sosial, berorientasi pada masyarakat dan
kompeten dalam hubungan interpersonal. Pembaharu juga perlu memahami sikap
dan perilakunya, bagaimana ia menjalin kerjasama dengan orang lain dan
bagaimana perasaannya terhadap perubahan tersebut.
Maukseh dan Miller dalam Kozier menyebutkan karakteristik seorang
pembaharu adalah :
a. dapat mengatasi/ menaggung resiko. Hal ini berhubganagn dengan
dampak yang mungkin muncul akibat perubahan.
b. Komitmen akan keberhasilan perubahan. Pembaharu harus menyadari
dan menilai kefektifannya
c. Mempunyai pengetahuan yang luas tentang keperawatan termasuk
hasil-hasil riset dan data-data ilmu dasar, menguasai praktik
keperawatan dan mempunyai keterampilan teknik dan interpersonal.
Fungsi pembaharu sangat penting dalam memfasilitasi komunikasi yang efektif
dalam proses berubah, agar efektif seorang pembaharu sebaiknya :

1. Mudah ditemui oleh mereka yang terlibat dalam proses berubah
2. Dapat diercaya oleh mereka yang terlibat
3. Jujur dan tegas dalam menetapkan tujuan, perencanaan dan dalam
mengatasi masalah
4. Selalu melihat tujuan dengan jelas
5. menetapkan tanggung jawab dari mereka yang terlibat
6. menjadi pendengar yang baik.
BAB II
PENUTUP

1.1  Kesimpulan
Berubah adalah kegiatan menjadikan sesuatu berbeda dari sebelumnya. Berubah juga berarti beranjak dari keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada dorongan. Semuanya akan stagnan. Namun dengan berubah akan terjadi kesedihan dan kegembiraan, juga akan terjadi kegagalan dan kesuksesan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain. Merubah orang lain bisa bersifat implisit dan eksplisit atau bersifat tertutup dan terbuka.
.           Keperawatan yang sedang berada pada proses profesionalisasi terus berusaha
membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi terhadap perubahan telah
menjadi persyaratan kerja dalam keperawatan. Personal keperawatan bekerja untuk
beberapa pimpinan, termasuk klien dan keluarganya, dokter, manajer keperawatan,
perawat pengawas dan perawat penanggung jawab yang berbeda dalam tiap ship.
Perawat pelaksana menemukan peran bahwa mereka berubah beberapa kali dalam
satu hari. Kadang seorang perawat menjadi manajer, kadang menjadi perawat klinik,
kadang menjadi konsultan dan selalu dalam peran yang berbeda.
Sebagai perawat pelaksana maupun sebagai manajer keperawatan kita perlu
membuat perubahan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan. Perawat tentu saja berharap perubahan
tersebut jangan sampai menimbulkan konflik. Oleh karena itu, sebaiknya perawat
perlu mengetahui teori-teori yang mendasari perubahan.
DAFTAR PUSTAKA

Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001).
Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM. EGC.
Jakarta

Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. (2000). Pengantar
kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. EGC. Jakarta
La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly. (1998).

Kepemimpinan danManajemen Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman. EGC. Jakarta
…………..Manajemen Bidang Keperawatan. (2000) Pusat Pengembangan Keperawatan
Carolus. Jakarta
Kozier, Fundamental of Nursing. (1991) Concept, Process, and Practice,Addison
Wesley,Publishing company,Inc